Selasa, 05 Desember 2017

Posisi Wilayah Indonesia

Secara keruangan, wilayah Indonesia dikaji berdasarkan letak dan bentuk wilayah, serta batas dan luas wilayahnya. Disini kita akan membahas mengenai posisi atau letak wilayah Indonesia. Posisi Indonesia merupakan letak wilayah Indonesia dilihat dari letak astronomis, letak geografis, dan letak geologis. Letak suatu wilayah merupakan tata geografis seluruh kondisi lingkungan geografis yang dapat memberikan gambaran mengenai potensi yang dimilikinya, kemungkinan aktivitas yang dapat terjadi dan dapat dilakukan, serta prospek yang dapat dikembangkan untuk kemajuan dimasa yang akan datang.
1.    Letak Astronomis Indonesia
Letak astronomis merupakan letak suatu tempat berdasarkan garis lintang (paralel) dan garis bujur (meredian). Garis lintang (paralel) adalah garis khayal yang membagi kutub utara dan kutub selatan (horizontal), sedangkan garis bujur (meredian) adalah garis yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan (vertikal). Secara astronomis, letak Indonesia berada pada 6°LU-11°LS dan 95°BT-141°BT. Oleh karena itu wilayah Indonesia dilalui garis khatulistiwa (equator) yaitu garis pada lintang 0°.


Berdasarkan letak lintangnya dapat diketahui bahwa Indonesia berada pada daerah iklim Tropis yang mempunyai rata-rata suhu udara cukup tinggi yaitu 26°C-28°C. Rata-rata suhu udara yang cukup tinggi mengakibatkan curah hujan juga cukup tinggi . Karena posisinya yang dilalui garis khatulistiwa, maka di Indonesia juga terdapat hujan Zenithal atau hujan naik khatulistiwa.
Sedangkan dilihat dari letak bujurnya, dapat digunakan untuk menentukan waktu. Jarak garis bujur Indonesia adalah 46° (95°BT-141°BT), menyebabkan adanya perbedaan waktu. Wilayah dibagian ujung paling barat dengan wilayah dibagian paling ujung timur mempunyai perbedaan waktu 3 jam (1 jam = 15° garis bujur; Bumi berotasi selama 24 jam untuk 360° putaran). Di Indonesia mempunyai 3 pembagian waktu, yaitu:
a)     Daerah Waktu Indonesia Barat (WIB), berdasarkan meredian pangkal 105°BT (GMT +7). Daerah waktu Indonesia barat meliputi seluruh Provinsi di Pulau Sumatera, seluruh Provinsi di Pulau Jawa, Provinsi Kalimantan Barat, dan Provinsi Kalimantan Tengah.
b)     Daerah Waktu Indonesia Tengah (WITA), meredian pangkal berada pada 120°BT (GMT +8), meliputi Provinsi Kalimantan Timur, Kalimatan Selatan, Kalimantan Utara, Bali, NTB, NTT, dan seluruh Provinsi di Pulau Sulawesi.
c)     Daerah Waktu Indonesia Timur (WIT), berdasarkan meredian pangkal 135°BT (GMT +9) yang meliputi seluruh provinsi di Pulau Papua, Maluku, dan Maluku Utara.
Gambar:

2.    Letak Geografis Indonesia.
Letak geografis adalah letak suatu wilayah berdasarkan kondisi geografis sekitarnya. Secara geografis, wilayah Indonesia berada di antara dua Benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia dan dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Posisi geografis Indonesia menyebabkan iklim tropis di Indonesia yang dipengaruhi oleh angin Muson (Monsun) yang berganti arah setiap 6 bulan sekali. Iklim tropis monsun di Indonesia menyebabkan wilayah Indonesia mempunyai dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Selain itu, posisi geografis Indonesia yang strategis menjadikan wilayah Indonesia dilalui jalur perdagangan Internasional. Dilihat dari letaknya yang berada di persimpangan perairan yang menghubungkan antara daratan Asia dan Australia memungkinkan Indonesia dilalui arus perdagangan dunia yang ramai dan berperan penting. Wilayah Indonesia yang dilalui jalur perdagangan juga berpengaruh terhadap keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia, dengan masuknya budaya asing di Indonesia.


3.    Letak Geologis Indonesia
Letak geologis merupakan letak suatu tempat yang didasarkan pada struktur geologi dalam kaitannya dengan kondisi lingkungan secara keseluruhan. Secara geologis, wilayah Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia, yaitu Pegunungan Mediterania di barat dan Pegunungan Pasifik di timur. Sirkum Medetarian berawal dari Pegunungan Alpen di Eropa kemudian menyambung ke pegunungan Himalaya di Asia lalu memasuki Indonesia melalui Pulau Sumatra. Jalur Sirkum Medetarian di Indonesia membentang dari Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku. Sirkum Pasifik berawal dari dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan, lalu bersambung ke pegunugan Rocky di Amerika Utara, lalu ke Jepang, Filipina, sampai akhirnya sampai ke Indonesia melalui Sulawesi. Sirkum Pasifik juga bercabang ke Pulau Halmahera dan akhirnya sampai di Papua. Adanya dua jalur pegunungan tersebut menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung api aktif dan rawan terjadi gempa vulkanik.
Selain itu dilihat dari struktur lempeng dunia, wilayah Indonesia berada pad pertemuan 3 lempeng dunia yaitu Lempeng Pasifiik, Eurasia, dan Australia. Hal tersebut menyebabkan wilayah Indonesia sering mengalami gempa tektonik dan gempa berpotensi tsunami. Ciri-ciri gempa yang dapat menyebabkan Tsunami:
·         Gempa bumi yang berpusat ditengah laut dan dangkal (0 – 30 km)
·         Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 skala richter
·         Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

Sumber:
Banowati, Eva. 2011. Geografi Indonesia. Semarang: Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
http://zainalrendra.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-sirkum-pasifik-dan-sirkum.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar